Skip to content (Press Enter)

Tonton dan pelajari: Cara membuat video tutorial yang menarik dalam 5 langkah

Video instruksional adalah sarana yang ampuh untuk terhubung ke audiens Anda dengan cara yang jarang bisa ditiru oleh konten tertulis. Pelajari cara membuat video tutorial dan temukan kiat untuk membuat konten yang menarik di panduan lengkap ini.

Temukan Dropbox Capture
Orang-orang menonton video tutorial di perangkat mobile.

Anda baru saja mengunduh suatu perangkat lunak dan tidak mengetahui cara menggunakannya. Setelah mencoba mengikuti panduan ‘Mulai Cepat’ tertulis, Anda masih merasa bingung. Apa yang harus Anda lakukan?

Langkah berikutnya adalah mencari video tutorial. Faktanya, 83% orang lebih memilih format video saat mencari konten instruksi atau informasi, ketimbang format teks atau audio.

Jadi, apa yang bisa Anda lakukan—sebagai pemilik bisnis, solopreneur, atau profesional industri—untuk membantu kolega dan pelanggan Anda? Ya, Anda bisa menebaknya—Anda dapat membuat tutorial video untuk mereka.

Video tutorial memberikan kesempatan untuk menunjukkan keahlian dan mengembangkan bisnis Anda. Video tutorial juga dapat membantu memperluas pemasaran Anda untuk menjangkau audiens baru—riset yang dilakukan oleh Wyzowl menunjukkan bahwa 91% perusahaan bisnis melakukan pemasaran dalam bentuk video.

Mari kita kupas apa itu video tutorial secara lebih mendetail.

Langsung ke bagian:

Apa itu video tutorial?

Video tutorial adalah konten video instruksional, yang umumnya berupa video panduan yang menunjukkan cara melakukan aktivitas tertentu, seperti cara memakai dasi atau merakit perabot tertentu.

Contoh video tutorial meliputi:

  • Petunjuk langkah demi langkah—seperti panduan yang dilengkapi dengan sulih suara dan/atau teks
  • Video mikro—tutorial singkat tentang satu topik, cocok untuk media sosial
  • Video pelatihan—untuk pemula atau pelajar di kalangan audiens target, seperti perintis usaha baru
  • Video penjelasan—penjelasan visual tentang pertanyaan umum, ide bisnis yang kompleks, konsep, atau produk
  • Kuliah webinar, atau dek slide asinkron—memungkinkan audiens untuk menyaksikan konten setelah perilisan awal presentasi
  • Penayangan layar—tangkapan layar atau rekaman layar komputer

Apa yang membuat suatu video tutorial bagus?

Tidak ada patokan pasti untuk membuat video tutorial. Namun, video yang bagus memiliki sejumlah faktor berikut:

  • Intro kuat yang dapat menarik perhatian penonton
  • Fokus pada topik, tanpa mengurangi detail—informasinya harus mudah dipahami dan diikuti
  • Autentisitas—Anda tidak perlu terlalu formal
  • Visual dan audio berkualitas tinggi—Anda mungkin akan memerlukan mikrofon yang bagus
  • Durasi yang sesuai untuk topik, audiens, dan platform distribusi videonya
  • Format dan platform yang mudah diakses—percuma membuat video kalau audiens Anda tidak dapat melihatnya!

Cara membuat video tutorial dengan Dropbox

Mari kita lihat cara membuat video tutorial—dengan menggunakan Dropbox.

1. Kenali audiens Anda

Prosesnya diawali dengan memahami siapa audiens yang akan menonton tutorial Anda. Ini akan membantu Anda memfokuskan konten video Anda agar informasinya relevan dengan audiens. Dengan demikian, video tutorial Anda akan dapat menjawab pertanyaan pemirsa Anda.

Sebelum membuat storyboard atau merekam videonya, bayangkan pemirsa Anda. Apa yang perlu mereka ketahui tentang topik ini, dan apa alasannya? Manfaat apa yang dapat diperoleh dari video Anda? Seperti apa preferensi mereka untuk durasi, kualitas, dan format videonya?

Jika Anda tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, hubungi kolega Anda dan minta masukan dari mereka. Mereka mungkin memiliki pengalaman atau keahlian di topik pilihan Anda, sehingga dapat membantu pembuatan video Anda.

2. Rencanakan video Anda

Meskipun video Anda berdurasi pendek, Anda tetap perlu menguraikan kontennya.

Anda tidak perlu menguraikan setiap detailnya, seperti transisi di sela-sela bingkai. Namun, dengan mengetahui apa yang akan Anda tampilkan di video Anda, beserta durasinya, Anda akan meminimalkan risiko kesalahan dan menjaga fokus kontennya.

Rencana yang Anda buat dapat berupa storyboard atau naskah sederhana untuk membantu mengarahkan proses perekaman video.

Jika Anda kesulitan memikirkan topik, cobalah bertukar ide. Ini akan dapat membantu Anda mengidentifikasi tujuan yang ingin diraih.

Anda mungkin juga perlu melakukan riset—sekalipun jika topik Anda adalah tentang ‘pohon yang selalu berdaun hijau’, tidak ada salahnya untuk menambah wawasan Anda dengan mengecek artikel dan riset terkini.

3. Rekam visual dan narasi

Dropbox Capture dapat mempermudah proses pembuatan konten video berkualitas tinggi. Untuk merekam layar Anda, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka aplikasi desktop Dropbox Capture
    1. Untuk merekam layar dan kamera Anda, klik Perekaman layar + kamera. Anda juga dapat mereka mikrofon Anda (lihat langkah-langkahnya di bawah ini)
    2. Untuk merekam layar dan mikrofon Anda saja, klik Perekaman layar
    3. Untuk menyimpan rekaman layar Anda dalam format file GIF, klik GIF
  2. Pilih bagian layar yang ingin Anda rekam
    1. Klik sekali untuk merekam seluruh layar Anda
    2. Klik dan seret untuk merekam area layar Anda
    3. Tekan bilah spasi untuk merekam jendela tertentu

Dengan menggunakan Capture, Anda juga dapat merekam diri Anda sendiri memakai kamera. Berikut adalah caranya:

  1. Dalam aplikasi desktop Capture, klik Kamera
  2. Klik tombol rekam (ikon lingkaran merah) di panel sisi kiri untuk mulai merekam. Klik lagi untuk berhenti merekam

Jika Anda ingin merekam sulih suara dengan mikrofon Anda secara terpisah:

  1. Dalam aplikasi desktop Capture, klik Perekaman audio
  2. Klik tombol rekam (ikon lingkaran merah) di panel sisi kiri untuk mulai merekam. Klik lagi untuk berhenti merekam

4. Edit video Anda

Setelah puas dengan hasil rekamannya, Anda selanjutnya perlu menyempurnakannya dengan fitur pengeditan yang tersedia di dalam Capture, atau menggunakan editor video pilihan Anda.

Video tutorial yang terlihat seperti panduan DIY memiliki daya tarik yang disukai oleh pengguna media sosial. Namun, jika Anda ingin tampilan video yang profesional, Anda perlu mengedit karya Anda dengan standar yang tinggi.

Jika Anda menyempatkan untuk praktik sembari merencanakan konten video Anda, Anda mungkin tidak memiliki begitu banyak rekaman untuk diedit. Proses pengeditan video dapat difokuskan untuk menambahkan sulih suara Anda, teks, dan musik latar. 

Untuk video tutorial, Anda perlu menambahkan jeda di sela-sela sulih suaranya. Jeda tersebut akan memberikan kesempatan bagi visual video Anda untuk diperhatikan serta memberi ruang bagi pemirsa untuk menerima informasi yang diberikan.

5. Kumpulkan umpan balik dan bagikan video Anda

Dengan Dropbox Capture, Anda dapat membagikan video melalui tautan. Penerima tautan Anda nantinya juga dapat memberikan reaksi dan komentar pada titik durasi tertentu di video Anda.

Setelah menindaklanjuti umpan balik dan membuat beberapa perubahan, kini saatnya untuk membagikan videonya. Unggah ke YouTube atau media sosial, atau kirim ke kolega untuk penggunaan internal. Dropbox memudahkan Anda untuk membagikan video—bahkan yang durasinya panjang—tanpa mengurangi kualitasnya.