Konsep kreatif adalah dokumen yang menguraikan persyaratan kreatif suatu proyek. Konsep ini biasa digunakan dalam dunia periklanan atau pemasaran, tetapi juga dalam produksi video dan desain grafis.
Mempersiapkan konsep kreatif dengan tepat sangatlah penting—tanpa konsep yang jelas, tenggat waktu yang terlewat adalah salah satu risiko utama. Proyek juga bisa melebihi anggaran, menargetkan audiens yang salah, atau tidak mencapai sasaran.
Masih tidak khawatir? Studi yang dilakukan Deloitte menunjukkan bahwa persentase terjadinya keterlambatan, kelebihan anggaran, atau gagal memenuhi spesifikasi menunjukkan angka 42%!
Apa saja yang harus ada dalam konsep kreatif yang baik?
Sebagian besar konsep kreatif berisi bagian berikut.
1. Judul dan deskripsi proyek
Hal ini mirip seperti promosi sebuah proyek, yaitu uraian yang jelas tentang apa yang akan Anda lakukan. Jangan takut menarik perhatian orang—dan menyampaikan judul yang menarik dan memotivasi sehingga mereka ingin mengetahui informasi selanjutnya.
Misalnya, bayangkan sebuah hotel meluncurkan layanan kamar berbiaya rendah—mereka mungkin menggunakan judul seperti “Kampanye Pesan Kamar Dengan Harga Murah." Jangan takut untuk berimajinasi.
2. Tujuan dan prioritas
Bagian ini menambahkan tujuan konkret ke dalam konsep Anda. Jawablah pertanyaan berikut:
- Mengapa proyek itu perlu?
- Apa masalah yang diselesaikan oleh proyek?
- Seperti apa kronologi proyek tersebut?
- Apa tonggak dari proyek tersebut?
- Berapa anggaran proyek?
- Seperti apa wujud kesuksesannya?
Saat Anda memiliki beberapa tujuan, Anda dapat memprioritaskannya dalam konsep dengan mengurutkan tujuan berdasarkan kepentingan atau urgensinya—ini jelas menunjukkan prioritas utama.
Isyarat visual seperti penyorotan, penomoran, atau format berbeda untuk tujuan utama adalah cara lain untuk melakukan ini.
Penjelasan mengenai penentuan prioritas juga dapat membantu pemangku kepentingan memahami alasan di balik urutan yang dipilih.
Dengan menggunakan jawaban ini, tetapkan beberapa tujuan. Dengan menggunakan contoh hotel, Anda dapat memutuskan untuk menulis “Dapatkan 10.000 tamu selama 3 bulan dan pesanan 500 kamar setiap bulannya.”
Bingung harus mulai dari mana?
Gunakan templat GET/WHO/TO/BY supaya lebih ringkas. Templat ini cukup bagus untuk mendapatkan tujuan spesifik dari ide yang masih samar. Ketahui selanjutnya di postingan LinkedIn yang disampaikan oleh pelatih strategi Julian Cole.
3. Sasaran audiens
Mudah-mudahan Anda sudah mengidentifikasi target audiens perusahaan atau produk Anda, tetapi proyek Anda mungkin memiliki target yang lebih pasti. Dengan menentukan audiens target dalam konsep kreatif, Anda membantu produser memahami cara menyesuaikan hasil akhir dengan keinginan atau kebutuhan audiens tersebut.
Audiens yang berbeda memiliki prioritas dan kebutuhan yang berbeda. Misalnya, orang tua paruh baya mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan orang muda yang masih lajang. Berikut ilustrasi yang menunjukkan perbedaan nilai:
Orang tua paruh baya | Para lajang berusia muda | |
Prioritas | Orang tua ingin memastikan kesejahteraan dan pengasuhan anak-anak mereka. | Kaum muda lebih cenderung fokus membangun karier, pertumbuhan pribadi, dan perkembangan. |
Keinginan/kebutuhan | Orang tua menginginkan rumah yang nyaman untuk keluarga dengan akses ke pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, dan lingkungan ramah anak. |
Kaum muda menginginkan ruang hidup yang terjangkau dan nyaman, dengan akses ke pasar kerja, aktivitas sosial, dan aktivitas rekreasi yang lebih banyak. |
Tujuan keuangan |
Keuangan orang tua berfokus pada masa depan anak-anak mereka, perencanaan pensiun, dan perlindungan asuransi bagi anggota keluarga yang menjadi tanggungan. |
Kaum muda dan lajang menggunakan uang mereka untuk pengeluaran pribadi, tujuan tabungan jangka pendek, dan peluang investasi yang lebih berisiko. |
Penggunaan waktu |
Waktu orang tua didedikasikan untuk pekerjaan, tanggung jawab mengasuh anak, keterlibatan dalam aktivitas sekolah, dan tamasya keluarga. |
Waktu kaum muda biasanya berpusat pada pengembangan karier, hobi pribadi, bersosialisasi, dan mengejar minat mereka. |
Hal ini memungkinkan Anda membuat persona audiens, yang merupakan representasi kelompok yang menjadi target ideal konsep kreatif. Menyesuaikan pesan dengan persona membantu pesan tersebut lebih efektif.
Ini adalah sebuah generalisasi, tetapi hal ini menunjukkan betapa setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda—dan bahwa konsep kreatif atau proyek harus berfokus pada hal tersebut, jika tidak, hasilnya tidak akan sesuai dengan target audiens Anda.
Pikirkan beberapa hal berikut untuk membantu menentukan audiens Anda:
- Usia, jenis kelamin, pendapatan, profesi, dan pengidentifikasi demografi lainnya
- Bagaimana orang-orang ini suka membeli dan menggunakan produk atau layanan, misalnya secara impulsif atau terencana
- Posisi mereka dalam siklus pembelian, seperti siap membeli atau perlu berpikir sebelum membeli
- Platform yang digunakan audiens, seperti media fisik/digital—atau keduanya
Anda memerlukan persona akurat yang sesuai dengan klien impian Anda, yang membantu menyesuaikan setiap aspek proyek kreatif Anda dengan klien impian tersebut.
4. Analisis pesaing
Lihat contoh kampanye pemasaran yang unggul di sektor Anda.
Jika Anda adalah pengelola hotel mewah, Anda mungkin sudah tidak asing dengan beberapa merek aspiratif seperti Ritz-Carlton atau Four Seasons—atau merek berbiaya rendah seperti Holiday Inn atau Best Western.
Saat menganalisis pesaing, perhatikan hal berikut:
- Apa yang mereka lakukan dengan baik?
- Apa yang bisa mereka tingkatkan?
- Bagian mana dari kampanye mereka yang serupa dengan kampanye Anda?
- Apa yang membedakan kampanye Anda dengan kampanye mereka?
Inti dari analisis pesaing adalah menemukan aspek yang membuat Anda dapat lebih unggul daripada pesaing. Contoh sederhananya adalah membandingkan logo perusahaan pada konsep desain grafis.
5. Pesan inti dan nada suara
Nada dan pesan yang solid dapat membedakan Anda dari pesaing. Kuncinya adalah mengetahui apa yang dirasakan audiens Anda—sehingga Anda dapat memahami emosi tersebut dan memicu respons.
Jadi, bagaimana cara melakukannya? Cara mengembangkan nada suara yang sesuai antara lain:
- Memahami gaya/bahasa komunikasi audiens Anda, minat, dan apa yang relevan dengan mereka
- Berfokus pada karakteristik merek yang selaras dengan kepribadian audiens Anda—seperti bersikap ceria/aktif vs berwibawa/profesional
- Memilih kosakata, struktur kalimat, atau nada yang sesuai dengan audiens Anda—audiens yang lebih muda mungkin menyukai bahasa yang santai, sementara audiens yang lebih tua mungkin lebih menyukai nada yang formal
Nada membutuhkan lebih banyak usaha untuk disesuaikan, tetapi yang paling diperlukan dalam pesan adalah fakta. Jika Anda berharap banyak yang memesan kamar, membeli tiket, atau hal lainnya—pesannya cukup memberi tahu orang-orang cara melakukannya.
Ingat, semua departemen perlu bekerja sama untuk menjaga nada dan pesan tetap konsisten dan sesuai dengan merek selama proyek berlangsung.
6. Hasil akhir konsep
Anda perlu mencantumkan hasil akhir dengan tepat, termasuk dimensi untuk iklan digital dan fisik atau variasi lainnya. Lihat contoh hasil akhir konsep kreatif ini:
“Lima iklan untuk media sosial, menggunakan aset dari perpustakaan foto/video kita dan pesan khusus untuk berbagai wilayah, dengan resolusi 250x250, 500x500, 1000x1000, 1200x1200, 1500x1500.”
Selanjutnya, Anda dapat menetapkan hasil akhirnya. Pemangku kepentingan dalam konsep kreatif Anda mungkin seperti berikut:
- Tim kreatif dan copywriter, untuk copy iklan, dan slogan yang menargetkan setiap wilayah
- Tim desain, untuk desain grafis, pembuatan file, dan kontrol versi
- Kepala pemasaran, untuk mendorong penayangan iklan dan jaminan mutu (QA)
Bagian hasil akhir bertugas memastikan akuntabilitas dan meminimalkan kemungkinan kesalahan. Makin tepat hasil akhirnya, makin mudah pembuatannya!
7. Ajakan bertindak
Tentukan ajakan bertindak (CTA) Anda. Konsep kreatif seperti apa yang membuat orang mau melakukannya? Mungkin dengan mengeklik ke halaman, melengkapi formulir, atau hal lainnya. Apa pun itu, buat dengan baik.
Tidak masalah jika harus menggunakan beberapa CTA, tetapi urutkan berdasarkan prioritas dan pertahankan CTA utama Anda di bagian depan konsep.
8. Peluncuran dan distribusi kanal
Pada titik ini, Anda perlu menentukan tempat konsep akan ditampilkan. Tempat tersebut mungkin berupa platform seperti Twitter atau LinkedIn, tetapi juga kampanye email atau iklan TV.
Pilih platform yang cocok dengan audiens target Anda—dan pastikan platform tersebut sesuai. Misalnya—banyak audiens berusia lebih tua yang menggunakan Facebook, sedangkan TikTok (kebanyakan) populer di kalangan anak muda.
9. Membagikan konsep yang sudah selesai
Langkah terakhir adalah membagikan konsep dan menjawab pertanyaan sebelum pekerjaan dimulai, yang menangani masalah sebelum masalah tersebut muncul.
Menggunakan alat seperti Dropbox Capture memungkinkan Anda mengambil tangkapan layar, GIF, dan rekaman layar—atau menambahkan catatan dan anotasi agar lebih mudah berkolaborasi pada konsep.
Bagikan, berkolaborasi, dan buat konsep yang memastikan kesuksesan Anda dengan Dropbox.
Seperti apa konsep kreatif itu? Gunakan templat Dropbox Paper gratis
Untuk melihat konsep dan mulai bekerja, gunakan templat konsep kreatif gratis di Dropbox Paper dan bagikan kepada tim Anda. Anda akan mendapatkan pengalaman menulis yang andal, yang akan membantu Anda mendapatkan hasil terbaik.
Ada proyek lain yang sedang direncanakan? Telusuri templat kami untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai jenis pekerjaan. Anda dapat mencoba Dropbox Paper secara gratis dan mulai membuat konsep kreatif berikutnya hanya dengan beberapa klik.